Entah harus darimana ku memulai kata-kataku
Resah gelisah tak menentu, dari jauh lubuk hatiku
Bukan, bukan keinginanku tuk mencoba meninggalkanmu
Namun tak bisa ku jelaskan, aku takut menyakitimu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Berat rasanya, berat rasanya untuk
Ungkapkan kata meski bualan hati
Sayang maafkan aku ingin putus
Sayang maafkan kita harus putus
Sayang maafkan kita harus putus
Berat rasanya, berat rasanya untuk
Ungkapkan kata meski bualan hati
Ungkapkan kata meski bualan hati
Sayang maafkan aku ingin putus
Sayang maafkan aku ingin putus
Sayang maafkan kita harus putus
Sayang maafkan aku ingin putus
Sayang maafkan kita harus putus
Sayang maafkan kita harus putus
Sayang maafkan aku ingin putus
Sayang maafkan kita harus putus
Saat aku sedang tidak ada kerjaan,
tiba-tiba ada seseorang yang mengirimi ku sms. “Anggi” isi smsnya. Aku pun
langsung membalas nya dengan bertanya “siapa ini?”. Dia mengaku sebagai ahmad
teman sekelas ku. Aku masih belum percaya bahwa dia adalah ahmad, akhirnya aku
bertanya dengan teman-temanku apakah mereka mengetahui nomor siapa ini.
Ternyata nomor itu adalah milik Rendi teman sekelas ku juga, ia mendapatkan
nomor ku dari salah satu teman ku.
Setelah itu, kami jadi sering smsan.
Aku awalnya tidak memiliki perasaan apa-apa kepadanya, tapi suatu saat dia
menembakku dan aku tidak bisa menerimanya karna aku menganggap dia hanya teman.
Dia tidak putus asa, beberapa kali dia menembak ku lagi sampai akhirnya aku
menerima nya karna aku memiliki perasaan yang sama dengan nya, tapi saat aku
menerima nya aku berkata bahwa aku tidak dibolehkan berpacaran selama sekolah,
jadi kita tidak bisa ketemuan atau ngedate. Ia pun menyanggupinya.
Kami berpacaran hanya lewat sms dan
telfon, di sekolah pun kami jarang berbicara karna kami tidak mau teman-teman
kami yang lain tau bahwa kami berdua berpacaran. Selama itu kami banyak
menghadapi masalah sampai harus putus nyambung putus nyambung. Suatu saat aku
ketahuan berpacaran oleh orang tua ku, akhirnya hp ku disita dan kami tidak
berhubungan lagi. Ketika hp ku dikembalikan, aku menghubungi rendi lagi dan
kami pun berpacaran kembali.
***
Saat itu sandi ingin sekali
menemuiku, tapi aku tidak mau karna takut ketahuan. Kami pun sepakat untuk
bertemu didepan jendela kamar ku pada jam 3 subuh. Ketika kami bertemu, kami
senang sekali walau dibatasi oleh teralis jendela kamarku. Tapi sayang, saat
itu juga mama ku masuk ke kamar ku dan melihat ada rendi di depan jendelaku.
Rendi pun langsung pergi dan aku hanya bisa diam saat orang tua ku memarahiku.
Hp ku kembali disita selama berbulan-bulan dan kami tidak ada berhubungan sama
sekali. Aku mengira bahwa rendi telah memiliki kekasih yang baru dan
melupakanku, padahal saat itu aku masih sangat sayang kepadanya.
Setelah 6 bulan, hp ku pun
dikembalikan tapi aku tidak menghubungi rendi. Pada tanggal 23 februari saat
dia berulang tahun, ku beranikan diriku untuk mengucapkan selamat ulang tahun
kepadanya. Aku kira dia tidak akan membalas sms ku, tapi ternyata dia membalas
sms ku dengan ucapan terima kasih. Bermula dari sanalah hubungan kami terjalin
lagi.
***
Saat pembagian kelas, aku dan sandi
sekelas lagi, tapi orang tua ku tidak menyetujuinya dan meminta kepada guruku
untuk memindahkan ku ke kelas yang lain. Aku pun rela dipindahkan dan tidak
sekelas lagi dengan rendi. Tapi, kami masih berhubungan baik walaupun aku
terkadang cemburu dengan nya yang sekelas dengan mantannya. Di saat seperti
itu, aku biasanya meminta rendi untuk menelfon ku dan ku ceritakan semua
unek-unekku kepadanya. Tidak jarang di telf aku menangis dan rendi juga ikut
menangis.
Sebenarnya aku ingin kami tidak
berhubungan lagi karna aku tidak mau terus-terusan membohongi orang tua ku, aku
dulu berjanji bahwa aku tidak mauberpacaran lagi tapi ternyata aku tetap
berpacaran. Berbagai cara ku coba untuk membuat rendi benci kepadaku dan
meninggalkan aku. Saat itu aku hanya bisa berkata bahwa aku tidak akan bisa membuat
mu bahagia karna keadaan ku yang terlalu di kekang dan aku tidak pernah bisa
mengerti kamu. Tapi rendi selalu saja berkata “tujuan hidup ku hanya kamu vita,
jadi kalau kita putus, aku tidak punya tujuan hidup lagi. Aku hanya ingin nanti
kita bisa menikah dan bersama selamanya. Aku akan selalu mengerti keadaan mu
dan memahami segala kekurangan mu”. Aku hanya bisa menangis mendengar
perkataannya.
Suatu saat aku ingin benar-benar
ingin rendi meninggalkan aku dan memberinya kebebasan untuk mencari wanita lain
yang lebih baik dari ku, yang dibolehkan pacaran oleh orang tua nya sehingga
wanita itu bisa membahagiakan rendi. Aku akhirnya meminta kepada rendi untuk
putus dengan alasan aku sudah tidak tahan dan tidak sayang lagi dengan nya,
padahal aku sangat sayang kepadanya. Aku tau itu menyakitkan baginya, tapi
hanya cara itulah yang bisa ku lakukan. Rendi pun bersedia untuk ku putuskan.
Setelah beberapa lama tidak
berhubungan dengan rendi, aku merasa sangat kesepian dan hampa. Aku hanya dapat
berharap suatu saat kami bisa bersama, kalau pun tidak bisa semoga saja dia
mendapatkan kebahagiaan dengan wanita pilihan nya. Amin
Read more :
http://www.anekaremaja.com/2012/07/cerpen-cinta-sedih-sayang-aku-ingin.html
0 komentar:
Posting Komentar